Aku sendiri sebenernya belum tau bagaimana aku mengalami hal ini. Intinya setiap kali aku diberikan tugas atau sesuatu kerjaan selalu muncul rasa ketakutan yang begitu besar datang. Bahkan aku sering mengalami seperti batuk-batuk atau mau muntah ketika ditanyakan soal hasil kerjaan.
Wednesday, December 27, 2023
Minta Nomor WA, Malah Membuatnya Menjauh
Jadi tahun Januari 2022 aku tampa sengaja melihat sebuah postingan seseorang yang begitu cantiknya, sempat bertanya-tanya ke orang-orang untuk membantu mencari tau siapa dia sebenernya. Setelah ketemu akhirnya aku mencoba menelusuri isi FB dirinya. Sampai akhirnya aku mendapatkan IG nya dan meminta request acc agar tidak diprivate cuma belum di follow back akupun sempat tidak sadar juga.
Setelah itu aku mulai mencoba mendekatinya lewat story yang dia buat dan itu lumayan sabar menunggu dia membuat story agar bisa mencoba memulai obrolan dengannya. Namun saat awal membalas storynya, terlihat responnya masih biasa sekedar membalas chat aku aja, sayangnya chatnya pun tak berlangsung lama hanya sehari. Setelah tidak dibalas lagi aku menunggu lagi dia membuat story agar bisa berkomunikasi lagi dengannya dan itu menunggu sampe beberapa minggu, sempat respon storyku tidak dilihat atau dibalas olehnya sampe beberapa story kalo ga salah. Sampe akhirnya aku merasa sepertinya dia udah punya cowok. Yaudah aku terima saja mungkin belum jodohku karena banyak beredar gosip kalo dia emang udah punya cowok dari lama.
Selang beberapa bulan lamanya akupun masih ingin sekali bisa kenalan dengannya dan akhirnya aku coba respon story dia ketika udah beberapa bulan ga pernah respon story dia di IG. Seketika dia terlihat semangat sekali dalam merespon chatku tentunya hal itu membuatku jadi punya harapan besar kalo ini adalah petunjuk dia punya ketertarikan denganku. Walaupun sebenernya aku meragukan apakah ini benar dia memiliki ketertarikan yang sama atau tidak. Tapi hari udah terlanjur senang dengan responnya aku secara tidak sadar sudah mulai mencintainya, padahal aku belum pernah bertemu dengannya dan hanya tau lewat sosial media. Kita begitu asik bercerita tentang kehidupan yang dialami mulai dari kuliah hobinya sampe hal tentang masak dan biaya hidup dikota yang kita pijak masing-masing. Seiap dia membalas lama aku selalu khawatir kalo chatku membuatnya tersinggung atau ada yang salah dengan chattinganku. Tapi untungnya dia bales walaupun kita sama-sama lama balesnya, karena pasti kita punya kesibukan masing-masing apalagi dia masih kuliah ngambil PGSD.
Sempat aku coba memberikan kode seperti ingin bertemu dengannya walaupun sebenernya kita berbeda jauh pulaunya. Tapi entah kenapa dia selalu seperti menghindari respon yang berkaitan dengan perasaan atau keinginan aku ingin berkenalan lebih dekat seperti telpon atau bertemu. Tapi saking ga mau kehilangan komunikasi dengannya aku berusaha untuk menahan diri untuk tidak mempertanyakan masalah itu. Jadi aku berharapnya berkenalan secara pelan-pelan tapi pasti, jadi udah aku dan dia chat terus sampe akhirnya aku mikir. Aku takut dia bosen sama aku karena cuma chatan aja, akhirnya aku berfikir mungkin kalo aku menunjukkan inisiatifku untuk berpindah ke WA agar bisa lebih terlihat serius dan bener-bener ingin membuatnya bisa nyaman. Akhirnya aku coba lah sambil kita membahas tentang ponakan yang kebetulan ponakanku habis ulang tahun jadi aku inisiatif bertanya dia pernah kasih oleh-oleh ga keponakannya kalo dia pulkam terus dia jawab iya pernah. Seketika aku coba tanya owh ya aku boleh minta no WA mu ga kali aja aku boleh meminta bantuanmu, kebetulan ponakanku mau sepatu, kali aja kamu punya saran yang bagus buat kejutan ponakanku.
Dari pesan terakhir tersebut yang ada kata minta no WA itu membuatnya seperti berubah dan tidak membalas chatku. Seketika aku merasa membuat kesalahan yang cukup besar karena mungkin dia merasa tidak nyaman karena aku tiba-tiba meminta no WA nya. Jujur aku berusaha sabar dan menunggu, sampe akhirnya dia membuat story tapi tidak membalas chatku. Awalnya aku gpp karena aku juga sempet mengalami chatku ga dibales aku tunggu dia bikin story pas aku respon storynya dia bales jadi aku menyimpulkan dia ingin berpindah topik. Jadi aku merasa mungkin dia ingin pindah topik jadi aku respon lah story dia. Tapi ternyata dia malah tidak membaca chatku dan tidak membalasnya juga, akupun sabar mungkin dia sedang sibuk dan lagi ingin menenangkan diri dengan sodaranya si adek kecil yang lucu. Namun, besoknya dia buat story lagi tanpa merespon chat storynya yang sebelumnya. Aku mulai merasa gelisah karena merasa kehilangan seseorang yang aku benar-benar ingin aku dekatin dan kenali lebih dalam, aku tetap memberi respon tapi kali ini hanya like story saja biar aku terlihat tidak menghilang. Tapi besoknya lagi dia buat story lagi, akupun berfikir dia mungkin benar-benar ingin istirahat dan ga mau diganggu, yasudah aku pun menahan diri untuk mencoba diam dan tidak mengganggunya, sampai akhirnya aku penasaran dengan backsound musik yang berjudul NECK DEEP-DECEMBER
Aku coba cari tau lagu itu tentang apa, sampe akhirnya aku menemukan makna bahwa lagi itu tentang putus cinta tapi masih ada rasa sayang dan ingin rasanya kembali. Akupun merasakan kesedihan yang bingung dan bertanya-tanya apakah aku harus berhenti atau tetap mencoba berusaha. Aku selama PDKT dengannya selalu berdoa mengharapkan dia jodohku, tapi setelah dipikir-pikir kalo dia jodoh pasti bertemu kalopun bukan setidaknya masih bisa saling berteman. Aku tetap mengira penyebab dia tidak membalas chatku adalah karena chatku yang meminta hal privasi ke dia. Aku akhirnya berinisiatif ingin meminta maaf jikalau ternyata chatku ada yang salah terhadapnya seperti tiba-tiba meminta no WA nya itu. Tapi sampe sekarang belum mendapatkan responnya dan blom dibaca chatku, aku berharap dia mau memaafkan kesalahaanku itu, ntah itu kesalahan besar atau kecil aku benar-benar berharap dia mau memaafkanku. Mungkin setelah dia memberikan jawabannya aku akan berusaha untuk tidak mengganggunya lagi dan berusaha menghilangkan perasaanku yang udah terlanjur menganggapnya lebih dari sekedar teman chattan. Tapi aku juga berusaha untuk tetap tidak mengganggunya walaupun sampe sekarang aku masih belum menemukan jawabannya kenapa dia tidak merespon lagi.
Tapi aku akan terus berdoa juga agar dia bahagia kedepannya dengan impian dan tujuan yang ingin dia capai menjadi seorang Guru yang baik dan menjadi panutan murid-muridnya.